Tindak Lanjuti Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, BAPANAS Kunjungi Posyandu Di Banguntapan Bantul

BANTUL — Kick Off Pemantauan Pengukuran Dan Intervensi Stunting Serentak Di Posyandu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (3/6/2024), mendapatkan respon positif segenap kementerian dan lembaga terkait pencegahan stunting. Salah satunya oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS) yang pada Kamis (06/06/2024) diwakili oleh Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Sri Nuryanti turun langsung memantau pelaksanaan intervensi stunting di Posyandu Mangga 2 yang berada di Kalurahan Banguntapan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Pemantauan Pengukuran Dan Intervensi Stunting Serentak Di Posyandu merupakan gerakan untuk mempergiat upaya percepatan penurunan stunting, yang menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun turun 0,1 persen dibandingkan tahun 2022.

 

Kementerian Dalam Negeri juga telah mengeluarkan 10 arahan kepada para kepala daerah, diantaranya untuk memastikan seluruh Posyandu memiliki alat antropometri terstandar dan seluruh kadernya mampu melakukan pengukuran dan penimbangan tinggi/berat badan dengan benar. Juga agar hasil pengukuran dan penimbangan tersebut dipastikan terlaporkan ke dalam sistem informasi (e-ppgbm) pada hari yang sama (real time) agar dapat diketahui prevalensi stunting yang riil sebagai pembanding hasil survei SKI.

 

Menyaksikan langsung pengukuran dan penimbangan balita di Posyandu Mangga 2 Banguntapan, Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Sri Nuryanti mewanti-wanti agar dapat dipastikan dilakukan juga pengukuran panjang dan tinggi bagi balita yang tidak hadir pada pelayanan hari itu. Sri Nuryanti juga berpesan untuk dilakukan pengukuran kepada calon pengantin dan juga ibu hamil, terkait pengukuran lingkar lengan atas.

 

“Untuk PMT (pemberian makanan tambahan) mohon untuk dilanjutkan dilakukan dan diberikan di rumah sehari-harinya,” pungkas Sri Nuryanti. Sedangkan dijumpainya satu anak balita putri yang perkembangan motorik kasarnya sedikit lebih pihaknya berharap dapat segera diintervensi dan dibantu untuk penanganan lebih lanjut supaya perkembangannya terkoreksi dan terhindar dari stunting. Sri Nuryanti hadir bersama pejabat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat Citra Lustriyana.

 

Pada pemantauan ini Plt. Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah mengungkapkan bahwa di DIY angka stuntingnya sedikit naik dari 16,4 persen menjadi 18 persen pada 2023.

 

“Tapi itu tidak menyurutkan semangat kami bersama. Kehadiran ibu direktur (dari BAPANAS) memberikan inspirasi bagi kita semua bahwa banyak langkah yang bisa kita lakukan, dan siapapun bisa membantu dan memberikan dukungan (terhadap pencegahan stunting),” ungkap Iqbal. Pihaknya memastikan 47 penyuluh KB yang ada di Kabupaten Bantul yang didukung para Kader siap bekerjasama dengan BAPANAS dan seluruh unsur pemerintahan di Kabupaten Bantul.

 

Disampaikan juga oleh Plt. Kaper BKKBN DIY ini bahwa Tim Pendamping Keluarga yang ada di Bantul sebanyak 482 tim, dalam 1 tim itu ada 3 orang meliputi Kader PKK, Kader KB, dan bidan sehinga ada 1552 anggota yang siap melakukan intervensi program penganekaragaman pangan yang dikenal dengan B2SA atau pemberian makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman.

 

“BKKBN siap untuk berkolaborasi dan bersama-sama menyusun langkah-langkaah strategis yang kreatif dengan memanfaatkan kearifan dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Bantul. Mudah-mudahan intervensi serentak dapat berkesinambungan untuk menurunkan angka stunting di DIY dan semangat zero stunting, supaya tidak ada lagi stunting di DIY ini,” tutup Iqbal. Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY hadir Kepala Bidang Bambang Dwi Witjaksono.

 

Tercatat sejumlah 76 Balita yang melakukan penimbangan dan pengukuran berat dan tinggi badan di Posyandu Mangga 2 ini, serta satu ibu hamil dan satu pasang calon pengantin yang mendapatkan penyuluhan. Kamituwo (Kepala Dusun) Banguntapan yang mewakili Lurah menyampaikan Kalurahan Banguntapan peduli dalam percepatan penurunan stunting dengan senantiasa menganggarkan alokasi dana dan dukungan lainnya untuk percepatan penurunan stunting. Di Banguntapan terdapat dua anak dengan resiko stunting dan sudah mendapatkan intervensi.

 

Direktur Sri Nuryanti dan tim sehari sebelumnya juga melakukan pemantauan yang sama di Posyandu Bougenvile di Karangmojo Gunungkidul. Tim BAPANAS juga masih akan melakukan Pemantauan Pengukuran Dan Intervensi Stunting di Jawa Barat, tepatnya di Posyandu di Gunung Putri Kabupaten Bogor pada 12 Juni mendatang.

Penulis : FX Danarto SY

Post Terkait